WHAT SHOULD I DO? 7 April. Jam dua siang waktu Jepang. Suhu musim semi di Jepang benar-benar bersahabat bagi orang Indonesia. Bunga-bunga sakura yang bermekaran, memanjakan mata para pelancong. Waktu yang tepat untuk berjalan-jalan! “Hei! Jangan menarik perhatian orang dengan ekspresimu yang seperti itu!” Rio mendelik pada pria bersweater cokelat yang berjalan di sampingnya. Sementara itu, orang dimaksud hanya terkikik kecil. Ia memasukkan kotak beludru biru ke dalam ranselnya. “Maaf. Maaf. Tapi apa wajahku jadi seaneh itu?” Rio memperbaiki kacamatanya yang sedikit turun. “Ekspresimu itu seperti kamu menggantungkan hidupmu pada kotak itu. Kamu memandangi kotak itu tanpa berkedip semenjak kita keluar dari toko. Beruntung kamu tidak menabrak tiang listrik,” jawab Rio. “Yeah, you know what’s going on my head.” “Eww...” Rio mengibas-ngibaskan tangannya. “Stop it. Pervert man!” “Apa? Apa yang aku lakukan?” “Ah, sudahlah,” Rio mengibas-ngibaskan tangannya...
Pada kemerlap itu aku bercerita tentang cinta.