Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2013

My Dandelion Boy

Originall idea from  @Detariesandy MY DANDELION BOY Serpihan-serpihan kecil pengantar harapan itu terbang. Patuh pada lajur angin. Entah kemana mereka akan membawa doa-doaku pergi. Mungkin ke malaikat? Lalu malaikat akan membawanya ke Tuhan. Selanjutnya Tuhan akan mengabulkan doa itu dengan mengirimmu ke sisiku. Kenapa kamu? Karena namamulah yang kutulis di doa-doa itu. Doa-doa dandelion. Kamu memang bukan orang pertama yang membuatku berpikir akan cinta. Kamu juga bukan orang pertama yang sering melipir-lipir kertas dan menyelipkannya di buku tulisku. Maksudku, surat cinta. Kamu juga bukan orang pertama yang membuat mataku selalu waspada, karena ingin mengikutimu. Tapi kamu orang pertama yang mengajarkanku pada harapan. Lebih tepatnya harapan-harapan dandelion. Selayaknya batang dandelion yang lurus dan tinggi, kamu adalah orang mandiri dan tidak menyukai popularitas. Tapi kamu bisa menahan rasa sepi itu, dan mengalahkannya dengan menghasilkan penca

Bukan Rasa yang Salah

Genre : Romance, Friendship Word : 4.094 Summary : Kita selalu baik. Tapi, semua kebaikan itu membuatku jenuh. Authorized : Originnal idea from @detariesandy .  Dari Nami. “Putus? Kenapa?” sebuah lonjakan kecil di hati Nami membuatnya menutup novel barunya. “Mmm... bagaimana, ya. Aku sudah tidak mencintai dia lagi.” Nami menatap gadis di depannya dengan matanya yang membulat –serius-. Sementara, yang ditatap –Angela- malah asyik melilit jarinya dengan rambutnya. “Seingatku, baru satu bulan yang lalu kamu bilang kamu mencintainya. Aku masih ingat betul kalau sore itu kamu menceritakan bagaimana bahagianya hatimu melihat Tobi. Seingatku juga, kalian tak pernah bertengkar. Kenapa kamu tiba-tiba ingin memutuskan dia?” Angela menatap balik Nami, ia menghembuskan nafas perlahan. “Nami, aku juga menanyakan hal itu pada diriku sendiri. Tapi mau bagaimana lagi? Rasa cinta itu sudah tidak ada,” ucapnya sambil membolak-balik asal novel Nami. “Rasa tidak pernah sala