Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2011

Ku Tanam Melati di Hatimu

Lembaran langit yang berganti Terbangunlah mentariku Dan kutanam melati di hatimu Wanginya semerbak di senyummu Mentariku terpancang di langit Melatiku bertumbuh di hatimu Dan wanginya tergenggam di tatapan matamu Semburat-semburat merah mulai terlukis Melatiku mencoba bertahan di hatimu Wanginya mulai meremang di nada lembahmu Warna hitam mulai melembar langit Melati itu mulai meranggas Wanginya bersembunyi di ujung bibirmu Satu lembar hari tertutup Melati itu layu, terkubur di hatimu Esok, Tak ada lagi hariku yang wangi

Kosong

Hatiku nanar tanpa tujuan Ketika lamunan melukis di mataku Pergi bersama satu kisah khayalku Bersamamu Memori yang menapak, berdebu di jiwa kecil yang rapuh ini Mengumbar bayang-bayang semu Membayang, selalu di sudut hatiku Kosong bukanlah nol dalam matematika Tapi kehampaan rasa selalu menjalar ke nafasku Berdetak pelan Lucutan kenangan Entah kemana mereka terbang Bersembunyi di sela-sela karang Aku kosong Kosong Dan semua hilang

Senja

Merah mencoreng langit Terplakat, plakat kelabu Bias yang tertarik Menciumku tepat di kening Lagu di atas awan Bersarang di sudut hatiku Simpan ia, simpan itu Satu kerjap nakal di barat, Satu kabar dari ufuk pagi Terpaut janji tuk mengupas rindu Senja, aku cinta padamu

Bebas

Seperti kaisan pasir Terburu buih di masa bulan Tak pernah stabil Sembah sapu raya Denting-denting waktu Terkepal-kepal dalam genggaman Aku bernyanyi bersama rintihan gurun Yang tak kunjung tersirami hujan Aku berdetak bersama mentari Yang tak pernah padam Sayap-sayap kecil terukir di jemariku Menjadi penunjuk mimpi Yang mulai menjalar ke punggungku Senyumku tak bebas Tapi ragaku tak terbatas Menyeru di atas deruan debu Menoreh lagi titik-titik kelam kota kelabu Terbang Terbanglah...