Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2015

TERPISAH

Punggungnya sedikit melengkung, bertopang di batang pohon. Rambutnya menari, bermain dengan angin beraroma vanila. “Kau tahu ...,saat aku dewasa nanti ...,” suara rendahnya meluruhkan keheningan di antara kami. Mulai merajut rencana, impian dan ambisinya. “Dan nanti kau akan menjadi ...,” lanjutnya seraya memandangku. Mengisahkan impiannya tentangku. Selalu begitu. Sebenarnya apa yang dia harapkan dariku? Aku tahu, kami sangat dekat. Namun kami juga tak akan pernah bersinggungan layaknya garis sejajar yang berjalan berdampingan namun tidak untuk disatukan. “Wusshh ...” Angin mengibarkan ujung hijabku. Sekaligus menggemerincingkan rantai kalung salibnya. Lihat, alampun sepaham denganku.